Pagi hariku tersambut dengan satu gelas kopi, siangku tersaji kopi
berteman roti. Hari Sabtu ini cerah, tapi hati tengah redup dalam kantung
kesedihan,
ingin keluar tapi aku belum siap menantang matahari, ingin tersenyum
tapi senyumku terasa sangat berat.
Malam, akan kah kau membawa untukku ribuan bintang bersinar terang?
Akankah kau bawa bulan terang melengkungkan indah senyuman ..
Ku buka laptop kesayanganku, bergambarkan salah satu tokoh kartun
kesayangku (spongebob), ku peluk pula boneka spongebob ku ..
Tersediakan kembali kopi dengan roti menemani malamku. Herannya ? ada banyak tissue berserakan..
Hari ini tiga gelas kopi, hari ini di temani kopi. Kembali aku
meneteskan butiran air mata yang herannya lagi? Sejak tadi pagi tak bisa aku
menahannya. Sekarang aku sangat mudah untuk meneteskannya. Di sepiku, ku
rasakan kepedihan dan kesendirian.
Dimana kamu? seketika fikiranku hanya terpusat padamu. Apa tidak
penting untukmu, mengetahui apa yang aku lakukan? Dalam sepiku, dalam
kesendirianku yang lagi-lagi bersama kopi, karena untungnya juga, tidak ada
yang melihat aku menangis malam ini (akankah kau merasakan juga kehampaan
hatiku?)
Ketika hatiku terluka maka mulutku tergembokan, tertahan tak mampu
berkata. Hanya pena yang bergoyang menuruti apapun yang akan aku ingin tulis,
di diary kecil ini sebagai saksi. Hanya ada air mata yang juga melukiskan bagaimana
keadaanku sekarang.
Jangan tanya kenapa?
Terlalu sakit untuk menjawab ‘karena’
jika kau betanya kenapa, itu berarti kamu tidak menyadari apa-apa
yang telah kamu lakukan. Dan itu membuat hatiku tertambah satu goresan luka
baru.
Juga jangan tanya ‘maumu apa’?
Akan terasa berat untuk menjawab ‘aku mau’
jika aku menjawab pertanyaanmu. Aku menjadi manusia teregois, dan
aku akan semakin membodohi diriku sendiri. Aku tak ingin pula memaksamu. Itu
pun juga akan menambah satu luka dihatiku, yang jika kau bertanya demikian itu
berarti kau belum mengerti aku.
Cukup dengan hapus air mataku, dan berikan aku pelukan yang akan
memberikan ketenangan tersendiri dalam hatiku yang akan membuatku semakin yakin
aku tak sendiri dan akan membuat aku semakin yakin kau mengenal siapa aku.
Sudah,.... cukup kan dulu kisah berkelana dalam hatiku. Malam ini
malam minggu, inginnya aku tidak menutup mataku dengan segera. Tiga gelas
kopipun sudah aku tenggak. Terdengan getar Hp-Ku, ada sms ..
“aku
lagi ada acara keluarga.. gak bisa telepone.”
Air mataku menetes kembali (cengeng memang) tapi kalian tidak tahu.
Sekian banyak luka sebelum luka ini. dan sekian banyak kepenatan yang hanya
mampu aku luapkan dengan air mata ini. karena hidupku, aku yang menjalani
lika-likunya. Boleh saja kalian berkata apapun, tapi kalian tidak pernah tahu
sudah seberapa tegar dan sabar aku mempertahankannya. Sudah seberapa kuat aku
menahan terpaan angin mencoba patahkan hatiku. Satu kali, dua kali, dan
berkali-kali. Karena aku merasa aku akan mampu. Kembali ke sms itu, agak lama ku
balas dengan sebuah senyuman,
“ J “
Aku selalu berusaha berfikir positif dengan apa yang dia lakukan
selama tak bersamaku. Walaupun sejuta kerinduan harus aku simpan. Dan ku coba
menghilangkan kecurigaanku padamu. Biarlah malam ini aku lalui dengan air mata,
karena aku percaya ketika aku menangis, Kebahagiaan telah berjejer siap menyapa
hari-hari indahku.
Ku simpan kesedihanku dibalik senyumku, bila mungkin aku tak mampu
menyembunyikannya. Memang nyatanya aku diciptakan sebagai makhluk yang lemah
dan cengeng, dan karena sudah ketidakmampuanku menyimpannya. Dan karena aku tak
punya daya untuk melawannya.
Jam sudah menunjukan pukul 22.00 WIB , padahal tiga gelas kopi
telah aku habiskan. Tapi mataku sedang tak bersahabat. Mungkin karena lelah
juga telah banyak menguras habis air mataku, sampai tak mampu lagi menetes.
Ku matikan laptop ku, ku tarik selimutku. Aku tahu Tuhan punya
rencana yang sangat indaaaaahh untukku. Aku tahu bukan hanya aku yang sedang
tertimpa masalah. Dan oleh karena itu aku harus bisa dan mampu melewatinya..
Biarlah malam yang akan membawa dukaku tak tersisa, biarlah kisah
malam ini juga akan menjadi pelajaran indah dalam hidupku. Dan sekali lagi,
biarlah aku belajar bertambah dewasa (pemikiranku) dengan masalah ini.
Satu masalah yang membuat kita sadar betul siapa kita. Hari ini
dengan tiga gelas kopi dan malam ini kulepaskan segala laraku. Karena aku hanya
berharap kau tetap disisiku, karena aku sayang kamu .. pesan terakhir ku
untuknya :
“pulangnya
hati-hati yah. Aku bubu dulu, I love U “
Met bobo all J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar